GORAJUARA - Ada do'a yang terlupakan bahkan jarang orang mengetahuinya, yakni do'a saat kita merasa didzalimi seorang pemimpin atau penguasa.
Berikut dalil dibolehkannya mendo'akan pemimpin atau penguasa dzalim seperti ditulis Almarhun Ustadz Maheer At-Thuwailibi.
Kata Allah dalam Al-Qur’an:
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV, Edisi Kamis 2 Desember 2021
“Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan secara terang-terangan, kecuali oleh orang yang di dzalimi. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS An-Nisa ayat 148).
Kata Nabi, Ada tiga do’a yang tidak ditolak oleh Allah alias dikabulkan dan tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu: doa orang yang terdzalimi, do’a musafir, dan doa buruk orang tua kepada anaknya. (HR.Imam Tirmidzi).
Siapa saja diantara kaum muslimin yang merasa dizhalimi oleh para penguasa lalim dan diktator, maka do'akanlah keburukan dan kehancuran untuk mereka karena sesungguhnya doa anda akan dikabulkan Allah dengan janji yang tak ada keraguan didalamnya.
Baca Juga: Real Madrid dan Barcelona Bakal Berlaga di Jakarta, Simak dan Catat Jadwalnya
Kata para penjilat, haram hukumnya mendo’akan keburukan atas pemimpin/penguasa zhalim mendoakan keburukan atas pemimpin zhalim merupakan ciri-ciri khawarij, Begitu kata mereka. Doktrin oplosan yang telah lama usang!
Mendoakan keburukan dan kebinasaan atas penguasa zhalim adalah teladan para Nabi & Rasul.
Mana dalilnya?
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Edisi Kamis 2 Desember 2021
1. Nabi Musa ‘Alaihis Salam mendo’akan kebinasaan untuk Fir’aun: