Baca Juga: Maha Pengampun : Allah Tidak Akan Membuka Aib Sang Pendosa
Allahumma rahmataka arjuu fa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin wa ash-lihlii sya’nii kullahu laa ilaha illa anta
(artinya: Ya Allah, dengan rahmat-Mu, aku berharap, janganlah Engkau sandarkan urusanku pada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku seluruhnya, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau).”
(HR. Abu Daud no. 5090, Ahmad 5: 42. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan karena mengingat adanya penguat).
Baca Juga: Pertolongan Pertama untuk Korban Demo yang Terkena Gas Air Mata dan Luka Robek
Doa di atas adalah doa yang luar biasa yang di dalamnya berisi tahqiqul ‘ubudiyah yaitu perealisasian penghambaan pada Allah. Di dalamnya juga terdapat bentuk tawasul pada Allah lewat nama dan sifat-Nya.
Diawali Tawassul
Hamba sangat menggantungkan diri, berharap pertolongan selamanya pada Allah yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada makhluk-Nya.
Dalam doa itu berisi permintaan tolong dari suatu musibah dengan tawassul pada sifat rahmat Allah yang meliputi segala sesuatu.
Yang diharap adalah kebahagiaan dunia dan akhirat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Edisi Selasa 23 November 2021
Baca Juga: PPKM 24 Desember 2021-2 Januari 2022 di Kabupaten Bandung Bakal Diperketat
Diperbaiki Segala Urusan
Lalu setelah tawasul seperti itu, di dalamnya berisi permintaan untuk diperbaiki segala urusan.