GORAJUARA - Salah satu kegiatan yang dilakukan seseorang yang tengah menjalankan ibadah puasa yaitu tidur setelah sahur.
Tak sedikit seseorang yang melakukan kebiasaan seperti itu setelah melaksanakan makan sahur pada dini hari.
Namun, apakah tidur setelah sahur baik untuk diri kita? Berikut penjelasan menurut kesehatan dan agama.
Dikutip GORAJUARA dari akun instagram @nuonline_id tidur setelah sahur bukanlah termasuk tidur yang berkualitas karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Menurut dr. Naila Mafazah seorang praktisi kesehatan, kita hendaknya harus membiasakan diri untuk tidak tidur setalah makan.
Hal ini dikarenakan akan menimbulkan beberapa penyakit, salah satunya yaitu yang biasa kita dengar adalah GERD atau gastroesophageal refluxs disease.
GERD merupakan penyakit yang terjadi sebab katup yang telah menutup asam lambung diantara lambung dan esofagus menjadi tidak berfungsi dengan sempurna.
Oleh sebab itu asam lambung dan makanan akan beranjak naik ke atas esofagus atau kerongkongan.
Seseorang yang menderita penyakit GERD akan merasa panas pada bagian dada, selain itu juga akan merasa nyeri pada perut, atau perut merasa kembung bahkan sampai keluhan sleep upnea yaitu kondisi dimana nafas akan berhenti beberapa detik.
Untuk menghindari keluhan tersebut, dr. Naila Mafazah menganjurkan sebelum tidur harus ada jeda setidaknya 3 jam setelah makan.
Sementara itu, tidur setelah makan juga tidak dianjurkan dalam agama, menurut fiqh mahzab Syafi’i hukumnya makruh, karena ada larangan dari Rasulullah SAW.
Seorang penulis keislaman, Ustadz M. Tholhah Alfayyadl menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menyarankan setelah makan untuk diisi dengan berdzikir kepada Allah SWT.