GORAJUARA – Puasa Rajab merupakan salah satu puasa yang sunnah dilakukan sebagaimana bulan-bulan mulia lainnya.
Puasa Rajab sah dilakukan dengan niat berpuasa secara mutlak, tidak disyaratkan ta’yin atau menyebutkan secara spesifik jenis puasanya.
Dilansir dari Youtube @NU Online oleh GORAJUARA, menggabungkan puasa Rajab dengan puasa qadha’ Ramadhan hukumnya adalah sah dan pahala keduanya bisa didapatkan.
Baca Juga: Gak Usah Beli! Dengan Modal 3 Ribu Kamu Sudah Bisa Bikin Kulit Pangsit di Rumah Lho… Simak Resepnya
Puasa Ramadhan memiliki hukum wajib bagi umat Islam, dan jika seseorang tidak dapat menjalankannya sepenuhnya karena berbagai alasan seperti sakit, haid, atau alasan lainnya, maka perlu untuk melakukan puasa ganti atau qadha di bulan-bulan selanjutnya.
Mereka yang meninggalkan puasa di bulan Ramadhan harus mengganti puasa wajib tersebut di luar bulan Ramadhan.
Syekh Zainuddin al-Malibari, Syekh Abu Bakr bin Syatha, dalam kitab Fathul Mu'in dan Hasyisyah I’anatuth Thalibin berkata:
Meski hanya niat mengqadha’ puasa Ramadhan saja, secara otomatis pahala berpuasa Rajab bisa didapatkan.
Apabila seseorang ingin berpuasa qadha’ Ramadhan, maka yang perlu diperhatikan adalah puasa Ramadhan dan qadha’ Ramadhan tergolong wajib yang harus ditentukan jenis puasanya, misalkan dengan niat:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَال
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."