GORAJUARA - Umat Islam di seluruh dunia hari ini Kamis (28/9/2023) merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Momen penting dan bersejarah atau Maulid Nabi ini wajib disyukuri oleh seluruh kaum muslimin.
Di Indonesia peringatan Maulid Nabi bisanya dilakukan bertepatan dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu 12 Rabiul Awwal.
Sejumlah wujud syukur atas Maulid Nabi Muhammad SAW ditunjukkan dengan berbagai macam kegiatan, seperti zikir, shalawat, hingga berbagi makanan.
Baca Juga: Mengubah Dunia Bukan Hal yang Tidak Mungkin, Tapi...
Dikutip dari nu.or.id, masyarakat Indonesia pada umumnya mengisi peringatan maulid dengan pembacaan kitab rawi (buku riwayat Nabi Muhammad) melalui atau tanpa iringan tabuhan rebana, pembacaan ayat Al-Qur’an, penyampaian ceramah agama, dan makan bersama di tempat atau pembagian makanan yang biasa disebut “berkat”.
والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم
Artinya: “Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, nabi kasih sayang,” (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 63).
Adapun ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad SAW diekspresikan dengan berbagai macam kebaikan yang dapat mendekatkan masyarakat kepada Allah. Wallahu a’lam.
Menurut Jalaluddin As-Suyuthi, rasa syukur kepada Allah atas nikmat apapun atau dalam konteks ini atas nikmat kelahiran Nabi Muhammad SAW sebaiknya diekspresikan dengan semua aktivitas kebaikan yang dapat dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Yang perlu digarisbawahi dari As-Suyuthi, dalam peringatan maulid terdapat edukasi berupa konten yang memotivasi orang untuk beramal saleh. Oleh orang Indonesia, hal ini diterjemahkan dalam bentuk taushiyah atau ceramah agama.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata Religi Jelang Liburan Maulid Nabi Muhammad SAW di Bandung
Oleh karena itu, ceramah pada peringatan maulid Nabi Muhamad SAW harus diisi dengan ceramah agama, bukan ceramah provokatif, agitatif, hoaks, konten yang berisi ujaran kebencian bernuansa SARA.
Kemudian, makna Maulid Nabi yang tak kalah penting adalah melestarikan ajaran serta misi perjuangan Nabi Muhammad saw, juga para Nabi sebelumnya. Rasulullah saw telah mengerahkan seluruh jiwa raga dan hartanya demi menyampaikan ajaran Allah Swt kepada umatnya. Bahkan Rasulullah saw juga mewariskan Al-Quran dan sunnah Nabi sebagai pedoman hidup agar terhindar dari kesesatan.