lipsus

Tantangan Paling Berat Dunia Pendidikan Adalah Mendidik Karakter

Kamis, 21 Juli 2022 | 23:29 WIB
Tantangan Terberat Pendidikan adalah Menjaga Konsistensi (GoraJuara.com/dok AKSI)

 

GORAJUARA - Mendidik karakter siswa sesungguhnya pekerjaan paling berat di dunia pendidikan. Pembelajaran materi mata pelajaran bisa diselesaikan dalam hitungan jam.

Mengajarkan karakter, satu tahun, dua tahun, sampai tiga tahun belum tentu berhasil. Masuk akal jika pengajaran yang paling sulit bukan mengajarkan matematika, tapi mengajarkan antri.

Bertahun-tahun mengajarkan karakter siswa memilah sampah organik dan unorganik, hingga sekarang sampah masih tetap bercampur. Hal ini bukan berarti siswa tidak tahu mana sampah organik dan unorganik.

Baca Juga: Mengungkap Karakter Unggul Putu Denanda, Wow...Latihan Lari 8 KM Tiap Hari Selama Tiga Tahun

Memilah sampah adalah kaitan dengan pembiasaan, yang dimulai dari pola pikir. Pekerjaan pendidikan karakter adalah membangun kesadaran dan kekompakkan seluruh warga sekolah.

Demikian juga, mengajarkan karakter beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dengan dhuha 12 rakaat, faktor paling berat adalah menjaga konsistensinya.

Tidak sedikit berbagai program karakter selalu kandas di tengah jalan, karena tidak berhasil menjaga konsitensi. Kadang menjaga konsitensi pendidikan karakter harus berdarah-darah.

Baca Juga: Pembelajaran Proyek, Membimbing SIswa Sukses Melalui Investasi

Untuk menysukseskan pendidikan karakter di sekolah, dibutuhkan para pendidik tangguh, seteguh karang. Pendidik tangguh adalah manusia berintegritas dan selalu optimis.

Pendidikan karakter harus dibangun dengan kesadaran bersama, dan bukan hanya bergerak di pembiasaan. Gerakan pembiasaan harus dibarengi dengan pengayaan keilmuan.

Pendidikan karakter harus didukung dengan pengayaan ilmu pengetahuan di setiap mata pelajaran. Gerakan karakter religius melalui dhuha 12 rakaat, harus diperkaya dengan keilmuan.

Baca Juga: Breakfast Motivation, Pendidikan Karakter Melalui Dhuha 12 Rakaat

Seluruh mata pelajaran harus mendudung secara keilmuan untuk mendorong siswa-siswi memiliki karakter bukan hanya biasa, tetapi didukung oleh keilmuan dari berbagai sudut pandang.

Gerakan pendidikan karakter harus menjadi gerakan holistis, gerakan yang didukung tiga ranah pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Halaman:

Tags

Terkini

Berikan Hak Pengelolaan Guru Pada Kemdikbud...

Minggu, 21 Januari 2024 | 19:01 WIB

Sosialisasi Sapadisdik KCD Wilayah VII

Jumat, 8 Desember 2023 | 14:10 WIB

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tanpa Kertas....

Rabu, 6 Desember 2023 | 18:04 WIB

5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.

Kamis, 30 November 2023 | 04:44 WIB

Sekjen DPP AKSI...Apresiasi Kegiatan BBGP....

Rabu, 22 November 2023 | 15:12 WIB

Jadi Guru Super Kepo Karena Amanat Guru...

Rabu, 22 November 2023 | 07:20 WIB

SMAN 15 Bandung Dirikan Galeri Investasi Edukasi...

Sabtu, 18 November 2023 | 09:57 WIB

SMAN 15 Bandung Dorong Kolaborasi dengan IKA Libels...

Jumat, 17 November 2023 | 21:47 WIB

SMAN 15 Bandung Lakukan LDKS....

Minggu, 12 November 2023 | 11:17 WIB