GORAJUARA - Diskusi santai bersama guru-guru terkait kinerja. Topik kebijakan berbeda Pemerintah DKI Jakarta dengan daerah lain dalam tunjangan kinerja guru. Di DKI Setiap bulan tunjangan guru bisa mencapi 6 juta rupiah.
Namun demikian jangan anggap semuanya berjalan mudah, setiap rezeki besar pasti punya risiko besar. Hal ini sudah sunatullah, namun manusia selalu melihat sisi enaknya saja.
Tunjangan kinerja pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kinerja. Karena judulnya tunjangan kinerja tujuan utamanya meningkatkan kinerja.
Baca Juga: Sepatu Guru; Dapat Jadi Pelajaran Untuk Siswa
Dalam kegiatan halal bihalal SMAN 15 Bandung, diskusi dengan alumni yang bertugas di salah satu SMP di Jakarta. Sudah beberapa tahun lalu DKI memberikan tunjangan kinerja kepada guru.
Tunjangan kinerja tidak serta merta diberikan begitu saja. Tetapi ada kriteria-kriteria yang harus dicapai oleh guru-guru untuk mendapatkan tunjangan 6 juta rupiah per bulan.
Kriteria tersebut antara lain, kehadiran, prestasi, nilai UKG, keakuratan data, dan karakter siswa. Kriteria ini menuntut guru dan sekolah untuk terus bekerja dan produktif.
Baca Juga: Diklat Program Sekolah Penggerak, Ternyata Isinya Cuma Ini...
Uji kompetesi guru jika nilai di bawah standar akan berakibat pada pemotongan tunjangan. Sekian persen tunjangan akan dipotongan sepanjang tahun sebelum ada perbaikan uji kompetensi.
Jika terjadi tawuran maka semua guru akan mendapat pemotongan tunjangan. Jika dalam satu bulan tidak ada prestasi, berisiko juga terjadi pemotongan.
Tunjangan diberikan pada guru jika kehadiran sebulan penuh. Kehadiran guru sangat dipantau, tidak boleh ada guru yang tidak hadir.
Baca Juga: Mengapa PPDB Pakai Zonasi...Ini Penjelasannya...
Sakit harus ada keterangan dari dokter, izin harus ada alasan. Namun sakit dan izin tetap dianggap tidak melaksanakan tugas dan mendapat pemotongan tunjangan kinerja akhir bulan.
Sekalipun tuntutan kinerjanya tinggi, namun sebanding dengan tunjangan yang diterima. Bahkan guru-guru merasa kinerjanya menjadi 24 jam, karena semua kejadian siswa di manapun jadi tanggung jawab guru di sekolah.