GORAJUARA - Isu pemanasan global dan cinta lingkungan harus menjadi kesadaran umat manusia. Suhu udara semakin panas dan sangat tidak nyaman untuk situasi belajar.
Salah satu upaya untuk sosialisasikan isu pemanasan global, SMAN 1 Cipatat Bandung Barat pada hari Kamis, & April 2022 lalu melakukan aksi go green sebagai wujud cinta lingkungan.
Baca Juga: Mas Menteri Apresiasi Program DPP AKSI, Publikasi 1000 Praktek Baik dari Sekolah
Gerakan go green dilakukan dengan gerakan menanam satu orang satu tanaman atau One Person One Plant. Aksi ini dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan pada siswa.
Tanaman yang ditanam harus dirawat oleh siswa secara rutin dan ditata. Kegiatan ini akan menanamkan nilai-nilai karakter disiplin, mandiri, kreatif, dan tanggung jawab. Sebagaimana terkandung dalam nilai-nilai Profile Pelajar Pancasila.
Baca Juga: Sadhar Nama Upaya Toleransi Umat Beragama Ala SMAN 2 Kuta Selatan Bali
Gerakan Gebyar Menanam atau go green selain bermanfaat untuk pendidikan karakter berdampak langsung pada kondisi lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah terlihat asri, tertata dan nyaman.
Seperti kita ketahui kondisi lingkungan yang nyaman dapat berdampak pada konsetrasi belajar siswa lebih lama. Selanjutnya lingkungan yang aman dan nyaman berdampak pada prestasi-prestasi belajar siswa yang gemilang.
Baca Juga: Mestakung Ternyata Rahasia Sukses Prof Yohanes Surya
Gerakan go green dilakukan melanjutkan program yang ada warisan kepala sekolah lama. Program-program baik yang telah dilakukan kepala sekolah lama perlu diteruskan.
Gerakan Go Green dilakukan dengan merevitalisasi tanaman yang ada. Mengganti tanaman yang sudah tua dan mati, meelakukan pengorganisasian pengelolaan, melakukan pemupukkan dan penyiraman secara berkala.
Baca Juga: Yudi Hendrayadi Kelola SMA Nasional Berkualitas Internasional
Kegiatan melibatkan seluruh siswa, guru, tata usaha, waksek, dan kepala sekolah. Dengan melibatkan seluruh warga sekolah gerakan ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap gotong royong dan rasa kebersamaan antar warga sekolah.
Neneng Titin S. M.Pd, Kepala SMAN 1 Cipatat mengatakan, "kegiatan ini akan terus dilakukan dan dievaluasi secara berkala. Jangan sampai tanaman yang sudah ditanam mati".