Dari segi bisnis, Starlink memiliki segmen pasar yang berbeda dari ISP lokal.
Tarif layanan internet Starlink dimulai dari Rp750.000 per bulan, yang jauh lebih mahal dibandingkan tarif internet ISP lokal.
Starlink lebih cocok bagi konsumen yang merupakan early adopter teknologi atau yang hobi mencoba teknologi baru.
Biasanya, pengguna Starlink adalah masyarakat yang melek teknologi dan berani mengambil risiko terkait instalasi mandiri serta ketiadaan layanan customer care via telepon.
Isu penting lainnya yang muncul terkait kehadiran Starlink di Indonesia adalah keamanan data atau kedaulatan data.
Hingga saat ini, Starlink belum memiliki Network Operation Center (NOC) di Indonesia, sehingga ada kekhawatiran terkait tidak terjaminnya keamanan data dan tidak adanya filter terhadap konten negatif.
Baca Juga: Heboh Isu Perselingkuhan Dibongkar Riyuka Bunga, Heri Horeh Gercep Minta Maaf dan Cerita Soal Ini
Oleh karena itu, Andika berharap ada penerapan aturan ISP di Indonesia bagi Starlink untuk memastikan keamanan data dan pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.
“Teknologi memang tidak dapat kita bendung, tapi bisa kita atur dan kelola dengan baik. Bisa saja Starlink hanya disediakan untuk wilayah 3T atau blankspot. Sementara di kota-kota besar yang tersedia fiber optic masyarakatnya bisa menggunakan ISP lokal,” ujarnya.
Kehadiran Starlink juga menjadi momentum bagi APJII untuk menjadi jembatan antara inovasi global dan kepentingan lokal.
Baca Juga: BRI Peduli, Tanggap Bencana Banjir, Salurkan Bantuan di Luwu Utara dan Tanah Laut
APJII dapat berperan dalam memastikan bahwa teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas, terutama untuk menyediakan akses internet yang merata dan berkecepatan tinggi di daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau oleh layanan internet yang memadai.
“Teknologi memang tidak dapat kita bendung, tapi bisa kita atur dan kelola dengan baik. Kehadiran Starlink juga menjadi momentum bagi APJII untuk menjadi jembatan antara inovasi global dengan kepentingan lokal. Terutama agar masyarakat bisa menikmati akses internet merata dan berkecepatan tinggi khususnya di daerah 3T,” tutur Andika.
Dengan demikian, meskipun kehadiran Starlink menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran, ternyata juga membawa peluang besar untuk perbaikan layanan internet di Indonesia.