GORAJUARA - Tahun Baru China atau lebih dikenal Imlek identik dengan pertunjukan tarian singa, biasa masyarakat Indonesia menyebutnya barongsai.
Apakah mitos atau fakta, atraksi tarian barongsai ini memang dalam setiap perayaan Imlek kehadirannya selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh warga keturunan Tionghoa.
Baca Juga: Jimin BTS Dinyataan Positif Covid-19, Tapi Malah Operasi Usus?
Pasalnya, tarian boneka berbentuk singa dengan tubuh bersisik layaknya seekor naga itu, konon katanya akan mendatangkan keberuntungan.
Tarian tradisional Tiongkok ini biasa dimainkan oleh dua orang. Tarian barongsai memang menghibur, karena lebih mengutamakan kedinamisan gerakannya.
Baca Juga: Hukuman Manchester United Untuk Greenwood yang Diduga Lakukan Kekerasan terhadap Seorang Wanita
Kenapa perayaan Imlek harus disertai dengan pertunjukan barongsai? Berdasarkan kepercayaan leluhur Tionghoa, maka
setiap awal tahun baru para dewa dewi kembali ke kahyangan untuk melapor ke Kaisar Langit.
Dikutip dari buku '5000 Tahun Ensiklopedia Tionghua 1' karya Christine dan kawan kawan, terbitan St Dominic Publishing tahun 2015 dijelaskan, pada saat itu diyakini roh-roh jahat di dunia menjadi semakin ganas, karena tidak ada yang mengendalikan mereka ketika dewa-dewi rapat di kahyangan.
Baca Juga: Greenwood Striker Manchester United Diduga Lakukan Kekerasan pada Seorang Wanita
Nah, dari cerita tersebut, maka untuk mengusir roh-roh jahat menurut masyarakat China kuno melalui tarian barongsai. Sebab tarian barongsai telah diberkati di klenteng sebagai penangkal mengusir roh jahat.
Dalam budaya China juga disebutkan, singa sebagai binatang yang melambangkan keberuntungan, kekuatan, kebijakanaan dan keunggulan.
Dilansir China Highlights, tarian singa adalah salah satu tradisi terpenting di Imlek. Hal ini dilakukan untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan di tahun mendatang.
