Cedera panas yang berulang dapat merusak fungsi penghalang dari epitel di esofagus, sehingga membuatnya lebih rentan rusak dan meningkatkan risiko terkena kanker esofagus.
3. Daging merah
IARC mengklasifikasikan daging olahan seperti bacon, sosis, ham, hingga daging kaleng sebagai karsinogenik bagi manusia.
Peningkatan konsumsi 50 mg perhari daging olahan setiap hari meningkatkan risiko peningkatan kanker sebesar 17 persen.
Tidak hanya daging olahan saja, rupanya daging merah juga sebagai kemungkinan karsinogen, dimana menambahkan 100 gram daging merah itu bisa meningkatkan risiko 18 persen terkena kanker.
Hal tersebut dikarenakan bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan daging olahan seperti nitrat dan nitrit.
4. Alkohol
Ketika kita mengkonsumsi alkohol dapat berubah menjadi acetaldehyde pada hati. Zat tersebut dapat merusak sel DNA tubuh.
Ketika DNA tubuh rusak akibat alkohol dan tidak meregenerasi maka akan meningkatkan risiko terbentuknya kanker.
5. Makanan berjamur
Jamur Aspergillus Flavus pada kacang-kacangan, jagung rempah-rempah, buah-buahan kering dapat menghasilkan aflatoksin yang terbukti dapat meningkatkan risiko kanker terutama kanker hati.
6. Makanan yang dipanggang
Jenis makanan yang dipanggang juga menurut dr. Ema bisa meningkatkan risiko terkena kanker.
Semakin tinggi api yang digunakan untuk memanggang sampai terlihat gosong maka dapat menimbulkan terbentuknya karsinogenik.***