gaya-hidup

Ingin Coba Diet Mediterania dengan Makan Buah, Sayur, Kacang, dll? Simak di Sini, Dijamin Sehat

Sabtu, 21 Januari 2023 | 20:41 WIB
Diet Mediterania, diet fleksibel yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan (Foto: Gorajuara.com/dok: Pexels/ Ella Olsson)

GORAJUARA - Diet Mediterania singkatnya sebagian besar mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, protein tanpa lemak dan lemak sehat.

Dengan mengikuti Diet Mediterania, Anda akan merasakan makan-makanan seperti buah, sayur, dan yang lainnya yang dikonsumsi orang zaman dahulu.

Karena buah, sayur, kacang, biji-bijian dll yang dikonsumsi ketika mengikuti Diet Mediterania itu utuh dan tidak diproses dengan sedikit atau bahkan tanpa adiktif.

Jika Anda berfikir Diet Mediterania untuk menurunkan berat badan, maka yang anda pikirkan itu salah, Diet Mediterania bukan sebuah hack.

Baca Juga: Boruto: Naruto The Next Generations! Code Tidak Jadi Serang Konoha di Boruto Karena Sosok Ini

Diet Mediterania ada bukan dimaksudkan untuk menurunkan berat badan cepat. Melainkan diet yang menginspirasi dalam perilaku makan sehat dan untuk perubahan jangka panjang.

Dalam 10 hari Anda melakukan Diet Mediterania, Anda akan meningkatkan sistem kognitif.

Namun jika ingin mendapatkan hasil jangka panjang seperti kesehatan jantung, maka perlu melakukan Diet ini seumur hidup.

Manfaat Diet Mediterania cukup banyak, maka dari itu banyak peneliti mengatakan bahwa diet ini sebuah jantung dari konsumsi sehat.

Manfaatnya berupa Diet Mediterania berguna untuk penurunan terkena resiko penyakit kardiovaskular, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, kesehatan jantung menjadi lebih baik.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Mendadak Sambangi Polda Metro Jaya, Ada Apa?

Kemudian diet dapat melindungi diri dari stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan DNA.

Dimana kerusakan DNA berkontribusi terhadap kondisi kronis seperti penyakit neurologis dan kanker, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Bahkan mereka yang melakukan Diet Mediterania selama awal kehamilan dipastikan 21 persen adanya penurunan risiko komplikasi kehamilan.

Halaman:

Tags

Terkini