GORAJUARA - Media sosial Twitter kembali dihebohkan oleh cuitan Rizal Ramli dan balasan Gibran Rakabuming.
Cuitan Rizal Ramli kritik acara nikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono justru mendapat balasan dari anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming.
Kakak kandung dari Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming hanya balas satu huruf 'Y' saja untuk cuitan Rizal Ramli yang dinilai kritik nikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang dilangsungkan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Gak Ada Tandingan! Keusilan Kaesang Terhadap Gibran, Sebut Anak Pertama Banyak Beban
Lewat cuitannya di akun Twitter, Rizal Ramli mengatakan bahwa pesta pernikahan putra bungsu pasangan Presiden Jokowi dan Iriana tersebut adalah pernikahan super mewah.
Rizal Ramli menilai bahwa acara yang diselenggarakan tersebut layaknya pesta kerajaan Inggris atau Belanda.
“Pesta mantuan lebih megah dan monarch dari mantuan2 Sultan Jogja atau Solo. Barisan kereta kuda bagaikan pernikahan kerajaan Inggris atau Belanda,” tulis Rizal Ramli dalam cuitannya pada Minggu, 11 Desember 2022.
Baca Juga: Attitude Amanda Manopo Dinilai Bobrok dan Tak Mendidik Usai Joget Hot Goyang Goyangkan Dada
Berdasarkan informasi yang didapatkan, diketahui bahwa Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia tersebut diundang menghadiri resepsi nikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Namun dengan alasan tertentu, Rizal Ramli tidak memenuhi undangan tersebut untuk hadir di resepsi nikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Tak hanya itu saja, Rizal Ramli juga menyinggung Presiden Jokowi yang awalnya hanya rakyat biasa lalu menjadi presiden, kini menjadi raja yang lebih hebat dari para sultan Jogja maupun Solo.
Baca Juga: Arya Saloka Kepergok Pegang Bagian Bawah Amanda Manopo, Penggemar Malah Sebut Begini..
“Metamorfosa, dari Presiden asal rakyat biasa menjadi Sang Raja yang lebih hebat dari Sultan Jogja atau Solo. Sweet Revenge,” lanjut Rizal Ramli dalam cuitannya.
Tidak hanya acara nikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Rizal Ramli juga menyinggung KUHP yang belum lama ini diresmikan beberapa waktu lalu yang menurutnya aturan tersebut mengancam hak asasi rakyat seperti berada di zaman penjajahan.