berita-unik

Asal Mula MPLS, dari Anies Baswedan hingga Atribut Aneh dan Teka teki

Minggu, 17 Juli 2022 | 10:40 WIB
teka teki makanan dan minuman MPLS atau MOS (Foto: Twitter)

GORAJUARA,- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS biasanya diberikan saat tahun ajaran baru dimulai. Kegiatan ini biasa wajib dilakukan siswa baru di sekolah tingkat SMP da SMA.

Kegiatan MPLS dimaksudkan agar siswa lebih mengenal lebih dekat lingkungan pendidikannya yang baru. Biasanya, acara ini diisi dengan kegiatan menarik, bahkan ada yang diberikan teka teki.

Saat MPLS teka teki atau tebak tebakan dilakukan sebagai cara untuk meningkatkan keakraban antar pelajar baru saat bekerja sama memecahkan dan mencari jawaban.

Baca Juga: Bawang Dapat Atasi Darah Kental Jadi Normal, Begini Caranya!

Sebelumnya, MPLS dikenal dengan istilah masa orientasi siswa atau MOS. Namun, sejak tahun 2016, istilah MOS diganti menjadi MPLS oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu, Anies Baswedan.

Berbeda dengan MOS yang biasanya dilaksanakan oleh OSIS, pelaksanaan MPLS diselenggarakan oleh guru dan pengajar.

Kata Anies, salah satu alasan MOS dihentikan adalah rentannya aksi perpeloncoan bahkan kekerasan.

Baca Juga: Arya Saloka Bakal Bermain di Serial Gadis Kretek, Putri Anne: Goodluck Baba

Menurut Anies, kegiatan pengenalan lingkungan sekolah sudah waktunya berubah konsep dengan menghilangkan unsur perpeloncoan dan kekerasan.

"Ini tidak bisa lagi dibiarkan, karena tidak ada orang tua yang ingin mengantar anaknya ke sekolah dalam kondisi bahagia tetapi menjemputnya dengan kondisi yang menyedihkan," ujar Anies Baswedan pada tahun 2016, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

"Kegiatan tidak ada lagi dilakukan oleh senior, dan MOS hanya dilakukan oleh guru pada jam-jam belajar, serta di dalam lingkungan sekolah," tutur Anies.

Baca Juga: Terus Bersaing! Arya Saloka Buka Bisnis Kue Ikuti Jejak Amanda Manopo Lawan Mainnya di Ikatan Cinta

Pada pelaksanaan MPLS, Anies Baswedan juga menghilangkan kebiasaan siswa disuruh memakai atribut aneh-aneh.

"Siswa pun harus pakai seragam seperti belajar sehari-hari. Tidak perlu pakai aksesoris yang aneh-aneh, harus pakai atribut sekolah," sebutnya.**

Halaman:

Tags

Terkini