GORAJUARA – Karya puisi Sapardi Djoko Damono hingga kini masih di gemari publik, sekalipun sang penyair telah berpulang untuk selamanya.
Seperti diketahui penyair Sapardi Djoko Damono meninggal pada, 19 Juli 2020, namun karya-karyanya masih menggema dan banyak dicari orang.
Inilah karya besar legenda penyair Sapardi Djoko Damono.
Baca Juga: Arteria Dahlan Ogah Minta Maaf, Anggota DPR Ini Malah Menantang Lakukan Ini
HUJAN BULAN JUNI
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu.
Baca Juga: Pindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Said Didu: Saya Perkirakan Bakal Mangkrak
PERTEMUAN
Perempuan mengirim air matanya
Ke tanah-tanah cahaya,
Ke kutub-kutub bulan
Ke landasan cakrawala;
Kepalanya di atas bantal
Lembut bagai bianglala
Lelaki tak pernah menoleh
Dan di setiap jejaknya:
Melebat hutan-hutan,
Hibuk pelabuhan-pelabuhan;
Di pelupuknya sepasang matahari
Keras dan fana
Dan serbuk-serbuk hujan
Tiba dari arah mana saja (cadar
Bagi Rahim yang terbuka,
Udara yang jenuh)
Ketika mereka berjumpa
Di ranjang ini.
Baca Juga: Series ‘Layangan Putus’ Siapkan Fitur Fast Track, Warganet: Nambah Biaya pun Saya Jabanin