GORAJUARA - Program SBS ‘Unanswered Questions’ menghadapi krisis terbesar dalam sejarah penyiaran.
Kontroversi penyiaran terkait masalah girl grup FIFTY FIFTY dituntut untuk dihapuskan karena tidak cukup untuk menghancurkan reputasi yang telah dibangun selama ini.
Melalui episode yang ditayangkan pada tanggal 19 Agustus 2023, ‘Unanswered Questions’ berfokus pada perselisihan kontrak eksklusif antara FIFTY FIFTY dan agensi ATTRAKT.
Namun, ada kritik bahwa itu adalah siaran berfokus pada klaim sepihak dari anggota, keluarga dan penggemar.
Selain itu, adegan K-pop yang membandingkan dewa K-pop dengan papan judi menghadapi oposisi kuat dari industri ini.
Asosiasi Produser Hiburan Korea, Yeonje-hyeop dan Federasi Manajemen Korea, Han Mae-yeon mengatakan, “‘Unanswered Questions’ telah kehilangan keadilan dan kepentingan publik siaran, klaim sepihak, banding emosional dari pihak FIFTY FIFTY, dan laporan palsu yang menyimpang sifat kejadian,”.
Dengan mereproduksi industri budaya populer menggunakan meja kasino dan chip, mereka meremehkan papan judi dan meremehkan produsen yang biasanya menjalankan bisnis sebagai perjudian.
Proses pembiayaan dan distribusi pendapatan agensi diperagakan kembali sebagai judi untuk meremehkan kegiatan perusahaan produsen yang baik dan serius mencemarkan nama baik para pekerja.
"Kami juga menuntut tindakan disiplin yang kuat terhadap penanggung jawab 'Unanswered Questions’ yang gagal memenuhi tanggung jawab publik penyiaran,”.
Di papan buletin penonton ‘Unanswered Question’, muncul banyak keluhan, dan Komisi Standar Komunikasi Korea juga menerima lebih dari 400 keluhan, dan protes terus berlanjut. Secara khusus, komunitas online dibanjiri dengan artikel sertifikasi yang menerima keluhan yang mengatakan, "Kami menuntut penghapusan ‘Unanwered Questions’ itu,”.
Baca Juga: J-Hope BTS Jadi Tamu Pertama yang Datang ke Acara Zico ‘Give Me A Minute’
Sejak pertama kali ditayangkan pada bulan Maret 1992, ‘Unanswered Quetions’ telah diakui sebagai perwakilan dari program terkini karena cakupan yang mendalam.
Namun, kontroversi penyiaran FIFTY FIFTY menghancurkan menara kerja keras 31 tahun itu sendiri, meninggalkan penyesalan atas kontroversi tersebut.