GORAJUARA - Menulis katanya sulit menjadi pembukaan yang disampaikan oleh Cahyadi Takariawan sebagai narasumber.
"Menulis itu sulit merupakan perspektif atau fakta?" tanya Cahyadi.
"Sejak SD, SMP selama bersekolah dan mungkin sebagian kuliah, kita semua menulis itu fakta dan itu tidak sulit," ujar Cahyadi lagi.
Baca Juga: Tips Melamar Kerja: Cara Menulis Pengalaman PKL Online di CV Agar Lebih Menarik Para Rekruter
Jadi, secara fakta menulis itu sebenarnya sudah dijalani sejak dulu.
Kalau ada orang yang mengatakan bahwa menulis itu sulit, itu bukan fakta tapi perspektif.
Dalam hal ini, Cahyadi memberi contoh seperti anak kecil yang menganggap naik sepeda itu sulit, di mana hal itu merupakan perspektif.
Baca Juga: Menulis Cerita Anak Ternyata Tak Mudah, Perhatikan Ide hingga Ilustrasi!
Begitu dia melihat ayah, ibunya serta kakaknya bisa naik sepeda, dia mulai tertarik untuk belajar naik sepeda.
Begitu melihat teman-temannya asik bermain sepeda, dia semakin semangat untuk belajar dan mencoba untuk menaikinya.
Tentu pada mulanya seringkali jatuh.
Akan tetapi, begitu melihat yang lainnya senang bisa pergi ke mana saja dengan bersepeda, rasa sakit tidak dipedulikan dia kembali berlatih.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Penulis! Berikut 4 Manfaat Menulis, Nomor 1 Sabda Nabi Muhammad SAW
Analogi itu juga berlaku dalam menulis.