Pyo Bak-ho berhasil menangkapnya atas tuduhan malapraktik dan penggelapan di perusahaannya.
Tae-poong menyadari bahwa sumber kebahagiaannya adalah orang-orang di sekitarnya keluarga, karyawan ayahnya, yang kini menjadi segalanya baginya.
Sementara itu, Mi-seon menyadari ia tidak lagi membutuhkan ijazah karena telah memiliki semua yang ia perlukan.
Ibu Tae-poong pun senang tinggal bersama keluarga Mi-seon, sehingga tak lagi tergoda untuk menyewa apartemen.
Tim Typhoon Trading juga sempat tampil di acara TV dan memberikan donasi bagi mereka yang terdampak krisis IMF.
Pada 2001, Typhoon Trading berhasil bertahan dari krisis dan menjadi inspirasi bagi perusahaan kecil lain, sekaligus kembali muncul di televisi.***