GORAJUARA - Komedian Aming turut menyuarakan kritik terhadap aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Aming menyampaikan kekecewaannya terhadap rencana tersebut.
Ia menyebut bahwa tindakan tersebut mencerminkan keserakahan segelintir pihak.
"Di negara dan bangsa yang katanya sangat beragam, banyak manusia dengan daya rusak yang luar biasa," tulis Aming dikutip Selasa (10/6/2025).
Menurut Aming, manusia seharusnya berperan sebagai penjaga dan pemimpin di bumi, bukan justru menjadi perusak alam.
Ia menambahkan bahwa perilaku seperti ini seolah mempercepat kehancuran bagi masyarakat Papua.
Aming menyampaikan bahwa manusia sebagai khalifah atau pemimpin di bumi seharusnya menjaga alam, lingkungan, manusia, flora, fauna, dan seluruh ekosistemnya, namun justru malah mempercepat kehancuran atau kiamat.
Ia juga menyindir bahwa jika ada pihak yang mengutamakan uang dan menjadikannya sebagai Tuhan, maka semoga uang tersebut bisa menggantikan fungsi oksigen, udara, air, tanah, dan tumbuhan yang memberi kehidupan dan kesejukan.
Aming mengingatkan bahwa bumi hanya satu, belum ada tempat lain yang senyaman bumi untuk ditinggali.
Menurutnya, sebanyak apa pun kekayaan yang dimiliki, tidak akan mampu membeli bumi yang baru.
Ia pun menambahkan harapannya agar harta kekayaan yang dikumpulkan itu dapat mempertanggungjawabkan segala kerusakan dan kehancuran yang telah ditimbulkan terhadap anak cucu dan seluruh makhluk hidup, kelak di hadapan Tuhan Semesta Alam.***