Keahliannya meliputi sinden, lawak, tarian tradisional Jawa, hingga bermain ketoprak.
Meski dikenal sebagai sosok serba bisa, perjalanan hidup seorang Yati terbilang tidak mudah.
Sejak berusia 12 tahun, Yati sudah menjadi yatim piatu dan menghadapi banyak rintangan dalam hidup.
Meskipun demikian, Yati memiliki semangat yang kuat untuk mengejar cita-cita.
Ia mulai menunjukkan bakatnya di dunia seni sejak berusia 7 tahun, ketika pertama kali tampil menari di panggung.
Semangat dan kecintaan Yati pada dunia seni diwarisi dari kedua orang tuanya yang juga berkecimpung dalam seni wayang orang.
Baca Juga: MANIS! Para Penonton Sudah Kepahitan, di Cinta Yasmin RCTI, Warganet Bilang Sekarang Sudah Plong...
Sepanjang perjalanan kariernya, Yati tak pernah berhenti berlatih dan mengembangkan kemampuannya dalam kesenian.
Penampilan khasnya di atas panggung dengan kebaya menjadi ciri khas yang selalu ia pertahankan.
Yati memulai perjalanan keseniannya dengan bergabung dalam seni tobong.
Baca Juga: Adoy Bertemu Ketua APDESI, Sepakati Program Pemberdayaan Karang Taruna Desa Se-Kabupaten Bogor
Kemudian, pada tahun 1964, Yati bergabung dengan kelompok Wayang Orang Jati Mulya dari Kebumen.
Perjalanan kariernya terus berkembang seiring waktu dengan bergabung dalam berbagai kelompok seperti Wayang Orang Ajudan Jenderal Komando Resort Militer (Ajen Rem) 081 Madiun pada tahun 1968, serta kelompok Ketoprak Mudha Rahayu dan Ketoprak Siswa Budaya.
Puncaknya, pada tahun 1980, Yati pertama kali tampil di acara Sandiwara Jenaka KR yang disiarkan oleh TVRI.