GORAJUARA - Acha Septriasa baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menyampaikan sindiran pedas kepada Presiden Jokowi melalui unggahan di media sosial, yang mencerminkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan saat ini.
Unggahan di media sosial tersebut menunjukkan bagaimana Acha Septriasa secara terang-terangan menyampaikan sindiran pedas terkait isu dinasti politik, yang menambah daftar panjang kekesewaan masyarakat terhadap Jokowi.
Kekecewaan Acha Septriasa ini diungkapkan melalui media sosial, menjadikan sindir pedas tersebut sebagai perbincangan hangat di berbagai platform.
Dalam unggahan tersebut, Acha Septriasa memposting berita dari media asing yang mengangkat isu mengenai dugaan upaya Jokowi untuk membangun dinasti politik melalui anak-anaknya.
Menyertai berita tersebut, Acha menuliskan pernyataan yang penuh kekecewaan.
“Setelah harum 'katanya' nama pemimpin kita, berakhir mengenaskan seperti ini, siapa yang sangka, kekecewaan ini bukan Milik yang bersebrangan pilihan saja, tapi Yang Turut memilih Dia pun kecewa. Dari Undang2 Cipta kerja, TAPERA, juga perubahan Undang2 pemilihan umum lewat MK, sekarang Pemilihan Pemimpin Daerah pun masih belum jelas ujungnya Keputusan seperti apa yang akan di ketok nantinya.. apa Beliau ini Lupa? Apakah kekuasaan benar2 mengendalikan nafsu Manusia segitu parahnya, lantas, Apa yang di inginkan dari semua ini, kalau Mati hanyalah tinggal Nama, apakah ini Nama yang Anda akan tinggalkan Pak @jokowi,” tulis Acha dalam unggahannya.
Pernyataan Acha tersebut tidak hanya mencerminkan kekecewaan pribadi tetapi juga menyinggung berbagai kebijakan yang dianggapnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Acha, yang dikenal sebagai pemilih Jokowi pada dua periode sebelumnya, kini menunjukkan rasa frustrasinya terhadap arah kepemimpinan yang dinilainya semakin jauh dari harapan rakyat.
Kekecewaan Acha semakin tajam ketika membahas isu terbaru mengenai revisi Undang-Undang Pilkada.
Revisi ini dianggap banyak pihak sebagai langkah strategis untuk memuluskan jalan bagi Kaesang Pangarep, anak bungsu Jokowi, dalam Pilkada Jawa Tengah mendatang.
“Dahulu, saya percaya. Sayangnya sekarang tidak lagi,” tulis Acha menambahkan ketidakpercayaannya terhadap perubahan yang dianggapnya sebagai upaya untuk memperkuat kekuasaan dinasti politik.
Acha menyoroti adanya ketidaksesuaian antara apa yang diumumkan oleh Jokowi di media sosial dengan kenyataan di lapangan.