hiburan

Deddy Corbuzier Sindir Tajam Soal Isu RUU Pilkada:, Kekuasaan Nggak Korupsi Orang, Orang yang Bikin Rusak Kekuasaan, Setuju atau Baper?

Kamis, 22 Agustus 2024 | 18:05 WIB
Deddy Corbuzier lontarkan pesan nyeleneh soal kekuasaan di tengah penolakan revisi RUU Pilkada. Bikin mikir atau bikin panas? (Instagram @DeddyCorbuzier / GoraJuara.com)

GORAJUARA - Di tengah riuhnya penolakan masyarakat terhadap rencana pengesahan revisi RUU Pilkada, sosok Deddy Corbuzier kembali mencuri perhatian publik.

Presenter kondang, Deddy Corbuzier yang kini juga dikenal sebagai podcaster ini mengunggah pesan yang tak kalah nyeleneh di akun media sosialnya.

Unggahan tersebut langsung menuai beragam reaksi dari netizen, terutama mengingat situasi politik yang tengah memanas.

Baca Juga: Komika Turun ke Jalan! Demo Seru Tolak Revisi UU Pilkada, Ada Candaan 'Mamat Berkhianat' Bikin Heboh

Rencana pengesahan revisi RUU Pilkada oleh DPR RI belakangan ini memang memicu gelombang protes dari berbagai lapisan masyarakat.

Salah satu poin kontroversial dari revisi tersebut adalah penurunan batas usia calon kepala daerah.

Spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa revisi ini diduga dilakukan agar putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, bisa mencalonkan diri dalam Pilkada mendatang.

Baca Juga: Azizah Salsha Hajar Balik! Akun Medsos Penyebar Hoax dan Fitnah Dilaporkan ke Bareskrim, Siap-Siap Kena Getahnya!

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Masyarakat mempertanyakan tujuan dari perubahan batas usia tersebut, mengingat Kaesang Pangarep yang saat ini aktif dalam dunia bisnis dan telah menunjukkan ketertarikannya pada politik.

Rencana ini dipandang sebagai langkah strategis untuk membuka jalan bagi Kaesang, meskipun hal tersebut belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak terkait.

Di tengah pro-kontra terkait revisi RUU Pilkada, Deddy Corbuzier ikut bersuara.

Baca Juga: Baru Saja Diunggah, Video KDRT Terbaru dari Cut Intan Nabila Tiba-tiba Hilang di Media Sosial

Dalam unggahannya di media sosial, ia menuliskan pesan yang cukup menyentil, "Power doesn't corrupt people, people corrupt power."

Pesan ini bisa diartikan bahwa kekuasaan itu sendiri tidak serta merta membuat seseorang menjadi korup, tetapi orang-orang yang memiliki kekuasaanlah yang memiliki potensi untuk menyalahgunakan kekuasaan tersebut.

Pesan ini seolah menjadi sindiran halus terhadap kondisi politik saat ini, di mana kekuasaan sering kali dipandang sebagai sesuatu yang berpotensi disalahgunakan oleh mereka yang tidak memiliki integritas.

Halaman:

Tags

Terkini