Perbedaan waktu antara Indonesia dan Kanada yang mencapai 11 jam membuat informasi tersebut baru sampai ke telinganya setelah Firmansyah resmi mendapatkan pekerjaan itu.
"Aku tahunya setelah (papa) menerima pekerjaan, karena beda 11 jam juga, baru dikabarin saat sudah diterima. Sampai Kanada, papa enggak ada sertifikat yang berhubungan dengan ngelas dan diajari dari nol," tutur Anataya.
Meski sempat khawatir, keluarga Tengku Firmansyah, termasuk Anataya, tetap mendukung keputusan tersebut.
Mereka melihat pekerjaan ini sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat untuk mengisi waktu serta aktivitas ayah mereka di negeri orang.
"Mungkin keluarga yang lain khawatir, itu pekerjaan berat, apalagi umur papaku sudah berapa, tapi dia senang-senang saja, kuat-kuat saja, ya sudah anak-anaknya ikut happy saja," ungkap Anataya.
Di sisi lain, sejumlah netizen pun memberikan respons positif terhadap langkah berani yang diambil oleh Tengku Firmansyah.
Mereka melihat keputusan ini sebagai bentuk keberanian dan adaptasi yang luar biasa, terutama di tengah kondisi hidup yang serba baru di negara lain.
Tak sedikit juga yang memberikan dukungan dan doa agar Firmansyah sukses dalam pekerjaan barunya.
Baca Juga: SAH! 50 Anggota DPRD Kota Bandung 2024-2029 Resmi Dilantik
Menjadi tukang las di Kanada bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi seseorang yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam bidang tersebut.
Menurut Anataya, Firmansyah memulai pekerjaannya ini tanpa sertifikat atau latar belakang teknis terkait pengelasan.
Namun, hal tersebut tidak menghalangi niatnya untuk belajar dari nol.
"Di rumah cuma sebatas benerin TV, benerin AC, enggak sampai yang motong-motong besi," kata Anataya menceritakan kebiasaan ayahnya memperbaiki barang-barang di rumah.
Baca Juga: Agus Andi Setiawan Didaulat Jadi Ketua DPRD Kota Bandung Sementara