GORAJUARA - Arie Kriting, yang biasanya kita kenal sebagai aktor, kini mengambil peran baru sebagai sutradara.
Lewat film terbaru dari Imajinari, Kaka Boss, Arie ingin mengubah cara pandang kita tentang Indonesia Timur.
Ia dengan tegas mengkritik bagaimana perfilman Indonesia sering menggunakan daerah asalnya sebagai bahan bersyukur.
Penasaran dengan ceritanya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Arie Kriting, sutradara film Kaka Boss, merasa bahwa Indonesia Timur sering kali digambarkan dengan cara yang tidak adil di perfilman Indonesia.
Menurutnya, daerah asalnya itu sering digunakan sebagai bahan untuk menunjukkan kesedihan, kesulitan, dan perjuangan hidup yang berat.
Arie merasa, hal ini tidak sepenuhnya merepresentasikan realitas masyarakat Indonesia Timur.
Arie mengungkapkan pandangannya tersebut dalam sebuah acara di XXI Epicentrum pada Rabu, 24 Juli 2024.
Ia menyatakan, “Perasaan orang timur yang seringkali ditampilkan di layar itu selalu berkaitan dengan kesedihan, kesulitan, kekurangan, perjuangan hidup yang berat sekali. Dan saya melihat bahwa layar film Indonesia itu ketika beririsan dengan tema-tema Indonesia Timur itu selalu berusaha mencari bahan bersyukur. ‘Oh kita cuman dijadikan bahan bersyukur’.”
Ia menambahkan, “Kayaknya kami nggak segitunya deh. Gak hanya itu. Itu iya, tapi gak hanya itu. Ada banyak perasaan-perasaan lain yang bisa dieksplor melalui sinema. Saya merasa orang Timur itu nggak hanya miskin, nggak hanya susah, nggak hanya gak bisa sekolah, nggak hanya toleransi, nggak hanya susah air, nggak hanya perempuan yang gak diperhatikan.”
Film Kaka Boss adalah wujud dari usaha Arie Kriting untuk mengubah sudut pandang tersebut.
Ia ingin menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia Timur juga memiliki kehidupan yang beragam, tidak hanya berfokus pada kesulitan.