Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam kitab Al-Lu'lu wal Marjan menyebutkan ain adalah penyakit yang disebabakan oleh mata.
Jika sesorang memandag orang lain yang disertai dengan kekaguman, namun terselip rasa iri dan dengki maka akan mengakibatkan kemudharatan.
Di dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah, mengenai asal mula penyakit ain ini dijelaskan sebagai berikut;
"Ain dari kata 'aana - ya'iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respons jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut," (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).
Selain itu seorang netizen di Twitter berkomentar dengan mengemukakan sebuah hadist terkait dengan ain.
“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim No. 2188),” tulis @diaryhijrah08.
“Ketika ada orang yang memuji atau mau memuji seseorang, jangan lupa untuk mengucapkan masyaallah. Semoga terhindar dari penyakit ain,” @auxxjl.***