GORAJUARA - Kabar baik datang bagi Fans BTS karena secara resmi tujuh member boyband tersebut memperpanjang kontrak dengan BigHits.
Sebelum BTS, telah beberapa waktu lalu para netizen disuguhkan dengan kabar perpanjangan kontrak para personil BLACKPINK beberapa waktu silam.
Namun, sepertinya BTS yang lebih dahulu membuat keputusan dalam perpanjangan kontrak di Industri Musik Korea.
Baca Juga: 4 Hari Sebelum Masuk Wajib Militer, Suga BTS Melakukan Siaran Langsung untuk Menyapa Penggemar
Dilansir dari Allkpop oleh GORAJUARA, Pada tanggal 20 September, HYBE ( nama baru Bighits Music ) Agensi label yang menaungi BTS memberi pernyataan, “Dewan direksi telah menyelesaikan [keputusan mereka] untuk memperbarui kontrak eksklusif ketujuh anggota artis BTS BIGHIT MUSIC.”
terhitung dari bulan Juni 2013 semenjak mereka debut, ketujuh anggota BTS memperbarui kontrak dengan BIGHIT Music pada bulan Oktober 2018, lebih dari satu tahun sebelum kontrak awal mereka berakhir.
Ini menandai perpanjangan kontrak kedua dari seluruh anggota,dan menandakan kelanjutan mereka sebagai sebuah tim setelah menyelesaikan semua tugas wajib militer mereka sekitar tahun 2025.
Baca Juga: Sekitar 90 Persen V BTS Mengaku Puas dengan Album Layover, IU: Bagaimana Dengan Sisanya?
Menyusul berita tersebut, RM Leader dari BTS memposting foto kontraknya serta pesan untuk ARMY (sebutan fans BTS) “@BTS.Bighitofficial, #ARMY, 2025”.
Tentu ini merupakan kabar baik bagi para Fans serta Agensi mereka HYBE, setelah beberapa Prestasi solo para membernya baru-baru ini seperti V BTS yang mencapai babak baru di Billboard’s Artist 100 dan Hot 100 Saat Debut Slow Dancing dan Jungkook yang menjadi solois korea selain PSY yang masuk Top 40 chart Hot 100 Bilboard dalam 8 Minggu.
Memulai debutnya di tahun 2013, BTS terbentuk dari ciptaan produser dan penulis lagu Bang Si-Hyuk dan label K-pop miliknya, Big Hit Entertainment (yang sekarang diberi nama HYPE).
Baca Juga: V BTS Menceritakan Kisah Tersembunyi Dibalik Pembuatan MV Rainy Days di Acara IU’s Palette
Bang, lulusan dari Universitas Nasional Seoul yang bergengsi di Korea Selatan, memulai karirnya di J.Y.P. Entertainment, salah satu dari tiga besar perusahaan yang membangun K-pop menjadi industri bernilai lima miliar dolar, dengan dukungan besar dari pemerintah.
Selama krisis keuangan Asia pada akhir tahun sembilan puluhan, Presiden Kim Dae-jung yang pelantikannya dihadiri oleh Michael Jackson, telah mengambil isyarat dari Hollywood dan J-Pop (industri musik populer Jepang) untuk berinvestasi besar-besaran dalam budaya.
