Uilliam Barros mendapatkan ruang tembak, tetapi sepakannya masih mengenai pemain belakang PSIM.
Dari situ, Persib memperoleh tendangan sudut.
Saddil Ramdani mengirim umpan yang disambut sundulan Kakang Rudianto, namun Cahya Supriyadi mampu menepis.
Bola rebound jatuh ke kaki Luciano, sayang penyelesaiannya masih melebar.
Cahya Supriyadi kembali menjadi pahlawan bagi PSIM menjelang akhir babak pertama.
Beberapa kali ia menggagalkan peluang berbahaya, termasuk tendangan Frans Putros, sehingga skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, PSIM kembali menekan.
Di menit ke-51, Nermin Haljeta nyaris membuka keunggulan lewat tendangan keras, namun bola masih melenceng tipis.
Persib merespons lima menit kemudian melalui William Marcilio yang baru masuk sebagai pemain pengganti.
Sepakannya kembali bisa ditepis Cahya, dan bola rebound yang diteruskan Uilliam Barros ke Adam Alis juga gagal berbuah gol karena sundulannya tepat mengarah ke kiper.
Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-63.
Julio Cesar melakukan pelanggaran di kotak penalti, dan Ze Valente sukses mengeksekusi tendangan 12 pas untuk membawa PSIM unggul 1-0.
Namun, Persib mendapat kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan lewat penalti setelah Reva Adi Utama dianggap melakukan handball.
Sayang, eksekusi Uilliam Barros justru melambung tinggi.
Gagal memanfaatkan peluang tersebut, Persib terus berusaha menekan.