otomotif

Kabar Gembira, Tesla Mendekati Kesepakatan Untuk Membangun Pabrik di Indonesia

Senin, 16 Januari 2023 | 12:02 WIB
Kendaraan Model 3 buatan Tesla China terlihat selama acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, pada 7 Januari 2020 (Gorajuara/ dok: AsiaOne.com)

GORAJUARA - Tesla Inc mendekati kesepakatan awal untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia dengan kapasitas satu juta unit, Bloomberg News melaporkan pada Senin, 16 Januari 2023.

Kepala Eksekutif Elon Musk men-tweet pada hari Rabu, "Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip 'sumber tanpa nama', karena sering salah," dalam komentar di tweet yang merujuk pada laporan tersebut.

Menteri Senior Kabinet Indonesia Luhut Pandjaitan, yang memimpin pembicaraan dengan Tesla, mengatakan negosiasi masih berlangsung, tetapi menolak untuk mengatakan lebih banyak dengan alasan perjanjian non-disclosure.

Pembuat kendaraan listrik itu tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Baca Juga: Mobil Stylish Dengan Performa & Sensasi Tanpa Batas? Maruti Suzuki Swift Membuat Semuanya Menjadi Kenyataan

Elon Musk bulan lalu mengatakan Tesla hampir memilih lokasi "Gigafactory" barunya menyusul laporan media bahwa pembuat mobil dapat mengumumkan pabrik baru di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko utara, paling cepat Desember.

Pada bulan November 2022, Elon Musk mengatakan Korea Selatan adalah salah satu kandidat lokasi teratas untuk pabrik yang rencananya akan dibangun di Asia untuk membuat EV, menurut kantor kepresidenan Korea Selatan.

Sebelumnya, Tesla membuat mobil listriknya di Shanghai China, Berlin Jerman, dan Austin dan Fremont di Amerika Serikat.

Baca Juga: Fantastis! Pasar Mobil Listrik Indonesia Banjir Peminat, Wuling Kuasai BEV, Toyota Kuasai HEV

Baca Juga: Nissan akan Rilis Produk Baru 2023 yang Rasa Toyota Alphard, Diramalkan Akan Mengguncang Pasar Otomotif

Laporan terbaru mengatakan pembicaraan Indonesia mencakup rencana fasilitas produksi dan untuk memfasilitasi rantai pasokan perusahaan.

Tesla telah menandatangani kontrak senilai sekitar USD 5 miliar untuk membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia, kata Luhut kepada CNBC Indonesia tahun lalu.

Presiden Indonesia Joko Widodo mendesak pembuat kendaraan listrik untuk memproduksi mobilnya, serta baterainya, di dalam negeri, dalam komentarnya kepada Bloomberg News pada bulan Agustus. ***

Tags

Terkini