"Biasanya yang suka baca itu ibu-ibu PKK sambil berkegiatan atau rapat," ucapnya.
Selain menjadi tempat membaca, Sudut Literasi juga menjadi sarana untuk berdiskusi perpolitikan. Teguh mengatakan, kajian politik bersama KPU Bandung pernah diselenggarakan di akhir Desember silam.
"Kita bikin semacam talkshow biar warga juga mengerti tentang demokrasi, fungsi buku-buku di sini juga dijelaskan. Selebihnya mereka belajar sendiri di tempat ini," jelasnya.
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun kerap berkunjung ke Sudut Literasi. Meski mereka belum memahami betul isi dari buku-buku politik ini, tapi mereka senang bermain kartu demokrasi.
Kartu ini semacam latihan untuk anak-anak memahami apa itu demokrasi. Ada yang jadi wali kota dan gubernur. Lalu, anak lainnya akan diberikan kartu YES dan NO untuk menentukan siapa orang yang ingin mereka pilih sebagai pemimpin.
"Ada juga simulasi semacam game kartu untuk anak-anak. Melatih mereka untuk belajar demokrasi itu seperti apa. Lumayan ramai jadinya tempat ini diisi anak-anak juga," tuturnya.
Baca Juga: Atta Halilintar Resmi Ditunjuk Sebagai Anggota Executive Committee Federasi Futsal Indonesia
Tentu, imbuh Teguh, membaca buku dan bermain kartu simulasi demokrasi hanya boleh dilakukan di Sudut Literasi. Tak bisa dipinjam dan dibawa pulang.
"Untuk sementara buku yang ada di sini harus dibaca di tempat, belum bisa dipinjamkan. Khawatir nanti dari kami lupa mengingatkan, dari warga yang pinjam juga lupa untuk mengembalikan. Kami juga sudah siapkan meja dan kursi. Sambil pakai Wi-fi di sini juga bisa," imbuhnya.
Teguh berharap, Sudut Literasi bisa diramaikan lagi dengan kegiatan bedah buku atau diskusi tentang perpolitikan.
"Tapi kita cari-cari untuk anggarannya dulu. Apalagi rencana kita yang ingin membentuk kader demokrasi, itu kan harus dilatih juga ya. Bagaimana cara penyampaian ke warga dengan baik dan sesuai," ungkapnya.
Untuk penambahan buku sendiri, Teguh mengatakan, ia dan timnya selalu berkoordinasi dengan KPU dan Dispusip Kota Bandung terkait penambahan buku untuk kedepannya. Meski memang untuk saat ini ia merasa, buku-buku yang tersedia masih layak dan terbaru.
Baca Juga: Profil dan Biodata Awkarin yang Ramai di Twitter Karena Diduga Putus dengan Gangga Kusuma
"Rencana untuk penambahan buku sebenarnya ada. Tapi, untuk sekarang, buku-buku yang tersedia di Sudut Literasi itu sudah yang paling up to date," tuturnya.
Sambutan positif juga datang dari para Karang Taruna. Ketua Karang Taruna Antapani Tengah, Indra mengatakan, semenjak adanya Sudut Literasi ini, minat baca para pemuda di lingkungannya semakin meningkat.
Artikel Terkait
Gempa Goyang Nias Selatan, BMKG Imbau Warga Tak Terpengaruh Isu Tidak Bertanggung Jawab
Dukung Lomba Karya Tulis, Kadisdik Sumedang Berharap Literasi di Lingkungan Dinas Pendidikan Meningkat
Akibat Banjir di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Jalan Terusan Buah Batu Macet Parah
Operasi Gabungan: Warga Patuh, Kota Bandung Kondusif
Selain Calonnya, Inilah yang Harus Disiapkan Jika akan Nikah