GORAJUARA – SVB merupakan bank komersial yang berkantor di pusat di California, AS.
SVB memiliki fasilitas untuk memberikan pembiayaan terutama spesialisasi pembiayaan startup teknologi.
Beberapa startup yang diketahui menjadi nasabah SVB ini seperti perusahaan Pinterest, kemudian perusahaan penyewaan akomodasi Airbnb dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Inilah 5 Doa Puasa di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Saat Melihat Hilal
SVB didirikan tahun 1983 SVB memang masih tergolong stabil bahkan menjelma menjadi bank terbesar ke 16 di Amerika Serikat per tahun 2022, namun keputusan bank central AS untuk terus menerus menaikan suku bunga pada tahun lalu merupakan awal mula ambruknya SVB.
SVB tak mampu mengimbangi kenaikan suku bunga agresif lebih dekat, yang sebenernya bertujuan untuk melawan inflasi.
Hal hasil, obligasi yang diterbitkan perusahaan kehilangan harga hingga ratusan dollar AS dan menciptakan kepanikan para investor.
Untuk mengatasi masalah ini SVB mengambil puluhan milyar dollar Amerika Serikat dari modal ventura karena meyakini suku bunga akan tetap stabil.
SVB kolaps hanya 48 jam, setelah berencana mengumpulkan dana sebesar 2,25 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 34,7 triliun untuk menambah modal dan menyeimbangkan neraca mereka.
Namun, upaya pengumpulan dana yang semula diharapkan bisa menyelamatkan perusahaan malah gagal.
Tidak sampai disitu anjloknya sampai ke saham SVB hingga lebih dari 60 persen.
Hal ini berdampak pada startup yang menjadi nasabah Bank SVB seprti ketidakmampuan menggaji pegawai hingga ketidakmampuan menutup biaya operasional perusahaan.
Baca Juga: Kapan Episode 8 Progresnya Berapa Persen? Tayang? Beby Tidak Menyerah Menjauhkan April dari Dewangga
Artikel Terkait
Bank DKI Buka Loker Minimal Lulusan S1 Untuk Jurusan yang Relevan dengan Perbankan
Lowongan Kerja Untuk Lulusan S1 di Bank BTN, Ini Kualifikasi dan Cara Melamarnya
Raksasa Perbankan AS Menjanjikan USD 30 Miliar Untuk Menopang First Republic Bank
Silicon Valley Bank Bangkrut, Ini Profil Greg Becker, Sang CEO