Umat Muslim Perlu Tahu! Inilah Keistimewaan Bulan Rajab yang Membuat Dunia Damai!

- Kamis, 26 Januari 2023 | 18:02 WIB
Keistimewaan bulan Rajab yang harus diketahui umat Muslim ((Foto: Gorajuara.com/dok: pixabay))
Keistimewaan bulan Rajab yang harus diketahui umat Muslim ((Foto: Gorajuara.com/dok: pixabay))

GORAJUARA - Januari 2023 ini kita sudah menyentuh pergantian bulan Rajab, yang berarti Bulan Ramadhan sudah ada di depan mata.

Hendaklah kita sebagai umat Muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT., terlebih lagi dengan datang nya bulan Rajab yang mana banyak terdapat keistimewaan di dalamnya.

Termasuk dalam Asyhurul Hurum, bulan Rajab memiliki banyak sekali keistimewaan. Dianjurkan kepada kita sebagai umat Muslim untuk memperbanyak amal pada bulan tersebut.

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Terbaru dan Bermanfaat Berjudul 'Syaban adalah Pemanasan Ramadhan'

Dalam Surat At-Taubah ayat 36 Allah SWT berfirman:

“Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn”.

Yang artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Dalam ayat tersebut kita dapat mengerti akan larangan untuk menyiksa diri atau berbuat zalim terutama pada saat bulan haram.

Asyhurul Hurum atau juga bisa disebut bulan haram adalah bulan yang dihormati dan memiliki peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Baca Juga: GRATIS! 38 Link Twibbon Hari Isra Miraj, Desain Terpopuler dan Terbaru Cocok Share di Media Sosial

Pada bulan Rajab yang termasuk dalam Asyhurul Hurum larangan untuk melakukan perbuatan maksiat dan kejahatan lebih ditekankan dalam ayat tersebut.

Serta larangan untuk berperang yang disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 217 yang berbunyi:

“Yas`alụnaka 'anisy-syahril-ḥarāmi qitālin fīh, qul qitālun fīhi kabīr, wa ṣaddun 'an sabīlillāhi wa kufrun bihī wal-masjidil-ḥarāmi wa ikhrāju ahlihī min-hu akbaru 'indallāh, wal-fitnatu akbaru minal-qatl, wa lā yazālụna yuqātilụnakum ḥattā yaruddụkum 'an dīnikum inistaṭā'ụ, wa may yartadid minkum 'an dīnihī fa yamutu wa huwa kāfirun fa ulā`ika ḥabiṭat a'māluhum fiddun-yā wal-ākhirah, wa ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn”.

Yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Reza Nurcholis

Sumber: muslim.or.id, tafsirweb.com, gurusiana.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini