GORAJUARA – Agar bisa melaksanakan ibadah sholat, kewajiban seorang Muslimah setelah haidh adalah mandi hadats besar.
Seperti diketahui, seorang Muslimah yang sedang haidh dilarang melaksanakan beberaoa ibadah seperti sholat, membaca Al Qur’an, thawaf, dan puasa sebelum haidh-nya selesai lalu mandi hadats besar.
Hal tersebut dikarenakan saat haidh, perempuan sedang dalam keadaan kotor, sehingga harus melakukan mandi hadats besar terlebih dahulu sebagai tanda telah bersih dan suci kembali.
Baca Juga: Perlu Diperhatikan, Berikut Ini Syarat, Pembatal, dan Tata Cara Tayammum
Begitu pula dengan jimak. Sepasang Muslim diwajibkan mandi hadats besar setelah jimak.
Hal ini menjadi tanda betapa mandi hadats besar sangat penting bagi umat Islam, sehingga niat mandi dan doa-doanya penting diingat dan dihafalkan sebagai doa sehari-hari.
Dalam Buku Fikih Shalat Empat Madzhab tidak disebutkan lafazh tertentu untuk niat mandi wajib hadats besar yang diajarkan oleh keempat ulama besar.
Baca Juga: 5 Amalan yang Bisa Dilakukan Sebelum Berangkat dan Sesudah Pulang Sholat Idul Adha
Bersandarkan dari hal tersebut, maka lafazh niat mandi wajib hadats besar tidak perlu dihafalkan sebagai doa sehari-hari.
Namun tahukah kamu, bahwa tidak hanya haidh dan jimak saja yang jadi penyebab mandi wajib seorang muslim?
Berikut ini Gorajuara.com sarikan penyebab mandi wajib bagi seorang Muslim dari Buku Fikih Shalat Empat Madzhab.
Baca Juga: Sapi, Unta dan Kambing Bisa dijadikan Hewan Kurban Saat Idul Adha, Tapi Mana yang Lebih Baik?
1. Keluar air mani dengan syahwat dalam keadaan tertidur atau terjaga
Penyebab mandi wajib Ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan. Dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: