GORAJUARA - Ramadhan adalah bulan istimewa, karena salah satunya bulan ini Allah SWT akan melipatgandakan pahala. Karena itu, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah di bulan puasa ini.
Namun, saat berpuasa di Ramadhan kita juga dituntut untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Salah satunya melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis atau jima dengan sengaja.
Berbeda jika mani keluar karena mimpi basah atau ihtilam, maka dalam keadaan demikian puasa tetap dihukumi sah. Pertanyaan ini banyak muncul dalam sesi tanya jawab Ramadhan di beberapa kesempatan.
Dilansir dari Islamweb.net, jika pada siang hari di bulan Ramadhan mimpi basah, maka hal itu tidak mempengaruhi sah tidaknya puasa. Pasalnya, seseorang tidak dapat mencegahnya karena hal itu di luar kendalinya.
Allah SWT, seperti diketahui tidak membebani orang untuk apa yang berada di luar kekuatan mereka.
Allah Berfirman: {Allah tidak membebani jiwa kecuali [dengan itu] dalam kapasitasnya.} [Quran 2:286]
Begitu juga Ulama Mesir Syekh Ali Jum'ah di dalam buku 'Menjawab 99 Soal Keislaman' sebagaimana ditayangkan di nu.or.id: Mimpi Basah di Siang Bulan Ramadhan Membatalkan Puasa? menerangkan bahwa mimpi basah pada siang Ramadhan tidak membatalkan puasa seseorang.
Baca Juga: Selain Wajib, Inilah 6 Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Umat Muslim
Bagi orang yang sedang berpuasa lalu bermimpi dan keluar air mana, maka ketika terbangun dari tidur harus segera mandi junub dan melanjutkan puasa hingga waktu maghrib, serta tidak berkewajiban membayar utang puasa.
Dijelaskan Syekh Ali Jum'ah, orang yang sedang tidur sama seperti anak kecil dan orang gila yaitu sama-sama tidak terkena aturan Allah.
Baca Juga: Ramadhan 1444 H Tiba, Berikut Jadwal Imsak dan Sholat Sebulan Penuh Kota Semarang
Mereka tidak dinilai berdosa saat berbuat kesalahan sampai terbangun (bagi orang yang tidur), menjadi dewasa (bagi anak-anak), dan sehat kembali (bagi orang gila).
Dengan kata lain, orang berpuasa yang mengalami mimpi basah alias keluar air mani lewat mimpi di siang Ramadhan tidak dihitung sebagai perbuatan yang berdosa.