Sebenarnya, tidak ada yang mengetahui tepat masalah terjadinya peristiwa Isra Miraj, yang pasti terdapat sekitar 6 perbedaan pendapat mengenai hal itu.
Isra Miraj bukan hanya perjalanan biasa Nabi Muhammad SAW, akan tetapi dalam peristiwa ini terdapat banyak sejarah diantaranya mengenai perintah sholat lima waktu.
Peristiwa ini dapat dikatakan puncak dari perjalanan seorang hamba kepada sang pencipta atau sang khaliq.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 11 Maret dan Idul Fitri Jatuh pada Rabu 10 April 2024
Dalam Isra Miraj inilah termasuk perjalanan yang menuju kesempurnaan spiritual, menurut para ulama sufi dapat dikatakan perjalanan yang dimulai dari bumi menuju surga tertinggi.
Saat itulah, Nabi Muhammad SAW bertemu langsung dengan Allah SWT dengan bersabda “Attahiyatul mubaarokaatush sholawatuth thoyyibatullillah” dengan artinya “segala kehormatan dan keagungan milik Allah SWT".
kenapa perjalanannya dimulai ke Masijidl Aqsa dulu dan tidak langsung naik ke Sidratul Muntaha? Nah berikut penjabarannya.
Baca Juga: Bacaan Dzikir Bulan Rajab Rabbighfirli Warhamni Watub Alayya Arab, Latin, Serta Tata Cara Membacanya
Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu dari keturunan dari Nabi Ibrahim AS lewat jalur Nabi Ismail sedangkan yang lain ilewat keturunan Nabi Ishaq.
Maka dari itu, perjalanan menuju Masjidil Aqsa adalah dengan salah satu tujuan untuk menyambung hubungan dengan keluarga disana.
Kemudian pada perjalanannya menuju langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha, Allah menunjukan beberapa kebesarannya dengan mempertemukan dengan para Nabi terdahulu.
Hal ini agar mengetahui masa – masa sulit pada Nabi sebelumnya sehingga dapat meningkatkan motivasi dan semangatnya dalam berdakwah.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Rajab Lengkap, Arab, Latin, Serta Manfaatnya
Pada sebagian keterangan juga menyebutkan bahwa Nabi Muhammad sebelum berangkat perjalanan menuju Sidratul Muntaha dadanya dibersihkan dulu dengan air zam zam dan wudhu.
Selain itu, dalam perjalanannya Nabi ditunjukan neraka tempat umatnya menerima pembalasan akibat hal tercela yang dilakukannya.