Hampir Gagal! Ini Kisah Inspiratif Sanusi Ulath, Pemuda Ambon yang Lolos Beasiswa S2 di Surabaya

- Minggu, 29 Januari 2023 | 07:55 WIB
Sanusi, pejuang beasiswa S2 (Foto: Gorajuara.com/dok: Sanusi Ulath)
Sanusi, pejuang beasiswa S2 (Foto: Gorajuara.com/dok: Sanusi Ulath)

GORAJUARA - Sebuah perjuangan untuk melanjutkan pendidikan dengan beasiswa. Sanusi atau yang biasa disapa Uci tersebut, berhasil lolos dan berkuliah di Surabaya dan lanjut S2.

Keinginan untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (red: S2) adalah impian Sanusi sejak dulu.

Tak ingin membuang-buang waktu. Sanusi memutuskan akan mendaftar beasiswa S2 setelah kelulusannya dari IAIN Ambon di bulan Agustus lalu.

Baca Juga: Uhuy! Ayu Ting Ting Foto Bareng Boy William Lagi, Pertanda Apa Ini?

Berselang dua minggu Beasiswa Indonesia Bangkit dibuka. Tepatnya pada tanggal 10-14 September 2022 periode pendaftaran beasiswa dimulai. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) merupakan skema beasiswa prestisius kolaborasi antara Kementerian Agama dan LPDP.

Sempat down
Sanusi sempat mengalami hambatan dalam perjalanannya mendaftar beasiswa.

"Saat informasi tentang BIB dibuka, saya sempat merasa down karena khawatir ada syarat untuk memiliki sertifikat TOEFL ITP. Untuk ikut tes TOEFL ITP harus bayar dan butuh waktu juga untuk mendapatkan sertifikatnya, sedangkan periode pendaftaran hanya dua minggu saja," ucap Sanusi ketika dihubungi lewat pesan singkat (Sabtu, 29 Januari 2023).

"Saya menghilangkan rasa khawatir itu dan mulai membaca juknis pelan-pelan. Alhamdulillah, bisa mendaftar dengan sertifikat TOEFL dari kampus dan saya memilikinya. Saya merasa sangat bersemangat untuk mengurus berkas-berkas yang lain. Saya menaruh optimis administrasi 80 persen bisa lolos," sambungnya.

Baca Juga: Terungkap, Amanda Manopo Lebih Pilih Sinetron Ini Ketimbang Ikatan Cinta, Benarkah?

Hampir Gagal
Pemuda 22 tahun tersebut, hampir gagal saat akan mengirimkan berkas-berkasnya di saat-saat terakhir.

Hal ini disebabkan karena surat rekomendasinya yang belum lengkap. Dia butuh satu surat rekomendasi lagi dari dosen yang bergelar Guru Besar/Professor seperti saran senior-seniornya yang juga awardee LPDP.

Sanusi memutuskan untuk menghubungi dan meminta izin kepada Professornya untuk mengisi surat rekomendasinya.

"Malam terlalu larut saat itu sebagai seorang mahasiswa harus bertamu di rumah guru besar kita, tapi saya bersyukur karena diperbolehkan oleh beliau. Lengkap sudah berkas-berkas saya. Saya mengirimkan seluruh berkas dengan penuh rasa gugup karena saat itu malam deadline. Saya hanya bisa pasrahkan urusan saya kepada ALLAH SWT dan mengiringinya dengan sholawat, hehe," ungkap Sanusi mengenang.

Baca Juga: One Piece 1074 : Misi Terakhir Kuma, Kemunculan Scopper Gaban, dan Ancaman Gorosei! Luffy Akan...

Halaman:

Editor: Mohamad Arief

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Siswa SMAN 15 Bandung, Ciptakan Teh Anti Stress...

Senin, 20 Maret 2023 | 20:56 WIB

Terapi Spiritual Untuk Obati Masalah Anak-Anak...

Selasa, 14 Maret 2023 | 20:12 WIB

Edible Cup Inovasi Kurangi Sampah Plastik....

Selasa, 14 Maret 2023 | 11:27 WIB