UPI Goes to School, Untuk Bantu Para Guru Lakukan Inovasi

GORAJUARA - UPI melakukan terobosan dengan program UPI Goes to School. Program ini dilakukan sebagai upaya membantu dunia pendidikan dalam melakukan inovasi. 

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah satu-satunya kampus yang berlatar pendidikan, mempertahankan citranya dengan nama kampus pendidikan. 

Gagasan ini dinilai sangat strategis karena sampai kapanpun pendidikan akan tetap jadi perhatian masyarakat dan negara. Pemeran utama pendidikan adalah guru-guru di satuan pendidikan. 

Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Siapa Guru Menurut Filosofi Ki Hadjar Dewantara

UPI tidak ingin menghilangkan identitas kampus pendidikan dengan tetap membawa nama pendidikan dalam nama universitasnya. 

Untuk ke depan, UPI akan giat melakukan komunikasi, kolaborasi, dengan guru-guru di seluruh Indonesia untuk membantu guru-guru dalam melakukan inovasi pendidikan. 

Prof. Didin Suryadi sebagai narasumber dalam acara open house, memperkenalkan produk pendidikan dari hasil karyanya. Beliau memperkenalkan DDR sebagai metode penelitian.

Baca Juga: Rakernas AKSI Undang Mas Sabrang, Vokalis Letto Pemilik Flatform Symbolic

Didactical Desaign Research merupakan metode penelitian pendidikan yang cocok untuk dilakukan para guru di satuan pendidikan. Program pelatihan akan dikembangkan untuk melatih guru-guru.

Melalui metode DDR diharapkan bisa memfasilitasi guru-guru dalam melakukan inovasi pembelajaran. Hal yang membanggakan metode DDR adalah karya bangsa Indonsia. 

Prof Didi Suryadi mengatakan metode DDR sudah mulai dikenal di tingkat internasiona. Beberapa negara sudah mulai datang untuk berguru tentang metode penelitian DDR. 

Baca Juga: Rakernas AKSI Undang Mas Sabrang, Vokalis Letto Pemilik Flatform Symbolic

Dengan demikian, melalui program UPI Goes to School, metode DDR dapat diperkenalkan pada guru-guru di sekolah. Sekaligus untuk memicu para guru punya semangat berinovasi. 

Toto Suharya Sekjen DPP AKSI akan menyambut baik program ini, dan akan menjadikan agenda kegiatan dalam program AKSI ke depan.