Orprof diminta Masukkan Untuk Pengambilan Keputusan

GORAJUARA - Sebanyak 18 orprof diundang oleh kementerian untuk diminta masukkan terkait kebijakan yang akan diputuskan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Hadir PGRI, AKSI, HIPPER, ATAS, FORPI, JSIT, FSGI, PGSI, Perguruan Tamansiswa, dll. Diskusi dilakukan di sela-sela kegiatan apresiasi kepala sekolah dan pengawas inspiratif. 

Bersama Praptono Direktur KSPS dan Tendik, orprof dimintai pendapat terkait dengan isu-isu penting dalam kebijakan implementasi kurikulum merdeka. 

Baca Juga: Apa Pesan Terselubung dalam Acara Apreasisasi Kepala Sekolah dan Pengawas Inspiratif

Implementasi kurikulum merdeka membutuhkan dukungan semua pihak. Orprof diharapkan dapat membantu kerja keras kementerian untuk mengusung perubahan dalam kelola pendidikan. 

Keberadaan guru penggerak belum disambut positif oleh daerah untuk mengangkatnya menjadi kepala sekolah. Guru penggerak adalah guru terbaik hasil seleksi dan pembinaan ketat.

Kemendikbud berharap pemerintah daerah mau bersinergi untuk membangun suasana pendidikan serentak berinovasi untuk wujudkan merdeka belajar.

Baca Juga: Perubahan Mental Siswa Penabung Saham

Kemendikbud sangat berharap, upaya memilih dan melatih guru-guru penggerak dalam jangka waktu panjang, bisa bermanfaat bagi transformasi wajah pendidikan di tingkat sekolah. 

Orprof harus mengajak kepada semua pihak untuk membebaskan dunia pendidikan dari kepentingan-kepentingan selain pendidikan. Kualitas pendidikan harus digaraf serius dengan sinergi.

Toto Suharya Sekjen AKSI memberi masukkan harapan untuk dunia pendidikan bisa diwujudkan dengan upaya terus membangun komunikasi dengan pemimpin belajar di sekolah. 

Baca Juga: Pendidikan Dilihat Dari Definisinya, Ternyata Guru Harus Jadi Tuhan.

Kewenangan kepala sekolah sangat signifikan berpengaruh pada tranformasi sekolah sebagai pembelajaran. Membangun sinergi dan komunikasi dengan kepala sekolah sangat penting. 

Membangun komunitas praktisi beranggotakan kepala sekolah melalui organisasi menjadi sarana dialogis untuk terus membangun optimisme tranformasi pendidikan ke seluruh daerah.