Emotional Intelegent Diversity, Wajib Dimiliki Siswa...

GORAJUARA - Najwa Shihab berdasarkan penelusuran gen dia lebih dominan China, dan gen arabnya hanya sebagian kecil. Beberapa orang Indonesia yang diuji gen ternyata tidak seratus persen gen Indonesia. 

Fakta gen menjadi dasar bahwa di sekolah guru harus mengajarkan tentang emotional intelegent diversity (EID). Siswa harus memiliki kecerdasan menghargai perbedaan. 

Pembelajaran di kelas harus mengeksplorasi berbagai fakta di masyarakat yang menunjukkan bahwa hidup ini adalah dibangun oleh perbedaan. 

Baca Juga: Hasil Asemen Baldridge Education, Sekolah Harus Bentuk Tim Inovation Center

Pengajaran harus membangun kesadaran, dengan sebanyak mungkin siswa harus mengenal beraneka ragam perbedaan.

Perbedaan warna kulit, bentuk fisik, geografi, agama, budaya, makanan, karakter, sesering mungkin dihadirkan dalam pembelajaran. 

Selain itu pembelajaran harus dapat memberikan pemahaman mendalam bahwa kehidupan di dunia ini dibangun kerena keberagaman. 

Baca Juga: KCD Wilayah VII Gagas Smater Center

Ilustrasi-ilustrasi tentang ketergantungan manusia dengan manusia lain harus dihadirkan, agar muncul kesadaran bahwa perbedaan adalah sumber kesejahteraan hidup manusia. 

Dari hal yang sensitif, pembelajaran agama harus lebih banyak menghadirkan ajaran-ajaran agama yang mengarah pada penghargaan terhadap perbedaan.

Pengajaran agama harus dikembangkan dengan pemahaman-pemahaman menumbuhkan sikap-sikap yang membawa ke arah harmonisasi hidup dalam perbedaan. 

Baca Juga: Kunci Cara Memahami Profil Pelajar Pancasila

Mengenal potensi-potensi diri melalui refleksi, diskusi terbuka, dapat menjadi pembelajaran yang menyenangkan karena siswa bisa mengenal diri dan saling mengenal. 

Sikap-sikap positif terhadap orang lain, bisa lahir karena siswa memahami identitas diri, memahami kekurangan, dan kelebihan yang pasti terjadi pada orang lain.