KCD Wilayah VII Gagas Smater Center

GORAJUARA - Berangkat dari hasil riset disertasinya, Nanang Wardana gagas SMATER Center KCD Wilayah VII. Di KCD Wilayah VII terdapat 6 sekolah yang membuka program SMATER. 

Dua sekolah swasta yaitu SMA Nasional dan SMA 11 Maret, SMA Negeri empat sekolah, diantaranya SMAN 15 Bandung, SMAN 5 Cimahi, SMAN 4 Bandung, dan SMAN 10 Bandung. 

Dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakasek, dan Pengelola SMATER tiap sekolah, dilakukan FGD di Hotel Gumilang Jalan Raya Setiabudhi Bandung. 

Baca Juga: Kunci Cara Memahami Profil Pelajar Pancasila

Hadir KCD WIlayah VII Firman Oktora. Dari hasil diskusi yang terbagi dalam empat kelompok, terungkap bahwa model pengelolaan SMATER di setiap sekolah memiliki struktur yang sama. 

Namun dalam pengelolaan keuangan, rata-rata setiap sekolah mengalami hambatan akibat keterlambatan dana bantuan untuk para guru pamong. 

Untuk sekolah swasta memiliki keleluasaan dalam pengelolaan BOS karena 50% bisa digunakan untuk honor guru, namun di sekolah negeri sangat terbatas. 

Baca Juga: Kepala KCD Wilayah VII Dorong Sekolah-Sekolah Manfaatkan Teknologi Informasi

Masalah kedua adalah penjaminan sistem layanan berkualitas. Siswa smater yang rata-rata adari siswa kurang mampu, mereka terbatas dalam akses teknologi. 

Kendala yang dihadapi ketika SMATER Center secara terpadu dengan menggunakan LMS, terkedala dengan biaya. Di pihak siswa, terkendala dengan perangkat HP, dan pulsa. 

Siswa SMATER rata-rata mereka dari kalangan ekonomi lemah. Mereka harus bekerja sambil bekerja, untuk membantu tulang punggung keluarga. 

Baca Juga: Prof Elih Sudiapermana Ingatkan, Siswa Diajarkan Literasi Finansial

Siswa SMATER yang tinggal di pasatren salafi, mereka memiliki aturan tidak menggunakan HP selama belajar di pesantren. 

Nanang Wardana mengatakan, dengan kondisi yang ada keberadaan SMATER harus diperjuangkan demi siswa. Rencana pemanfaatan LMS untuk layanan SMATER, Nanang berencana mencari bantuan-bantuan hibah dari berbagai pihak.***